Senin, 18 Maret 2013

Organisasi

Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21 oleh karena itu, organisasi sebagai alat  dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol. Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol. Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21 haruslah dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA benar-benar diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Ilmu organisasi yang menjelaskan mengenai  organisasi yang mengungkapkan macam, bentuk dan tipe organisasi dapat anda pelajari dari beberapa penulis yang banyak dapat kita ketemukan dan dipergunakan sebagai informasi. Dalam praktek yang perlu kita pahami adalah tiap teori dan dalam praktek tidak menjamin pilihan atas satu model yang tidak siap mengungkapkan dampak pengaruh perubahan yang rumit dan komplek sehingga prinsip-prinsip organisasi tidak dapat dijalankan secara konsisten karena ketidak mampuan memecahkan hal-hal yang terkait dengan kepentingan individu, kelompok dan organisasi. Dalam praktek, menurut bentuk yang banyak diterapkan apa yang disebut dengan :
1) Organisasi staff
2) Organisasi garis
3) Organisasi fungsional
4) Organisasi staff dan garis
5) Organisasi garis dan fungsional
6) Organisasi fungsional dan staff
7) Organisasi garis, fungsional dan staff
8) Organisasi panitia.

 Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpanya adanya tujuan. Misalnya organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi  mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain-lain. Sejak awal tahun 1980-an, literatur tentang organisasi nonprofit semakin bertambah banyak dan sangat bervariasi jenisnya. Bermacam-macam istilah muncul untuk mengidentifikasi organisasi serupa sebagai organisasi serupa sebagai organisasi sukarela, non-bisnis, kolektif, hadiah atau sumbangan, dermawan, nonpasar. Sedangkan organisasi profit atau bisnis muncul lebih awal dari organisasi nonprofit. Banyak hal yang membedakan anatara organisasi nonprofit dengan organisasi profit (Laba). Dimana nonprofit
(1) dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesunggunya pemilik organisasi nonprofit, apakah anggota, klien atau donatur.
            (2) Dalam hal donatur, organisasi nonprifit membutuhkan suatu sumber pendanaan.
            (3) Penyebaran tanggung jawab, pada organisasi nonprofit belum jelas siapa yang menjadi dewan komisaris, yang kemudian memilih seorang direktur pelaksana.


Sumber :

http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/10/02/teori-organisasi-umum/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar