Organisasi
sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir apa yang menjadi keputusan
starategik yang ditetapkan maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan
lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan
dalam abad 21 oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan
terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu
sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol. Hal itu laksana perbedaan
antara seorang bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan
dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan
perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya
seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol. Oleh
karena itu, suatu organisasi dalam abad 21 haruslah dibangun sebagai organisasi
yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah
terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup
organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA benar-benar diperlengkapi untuk
menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi,
kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Ilmu
organisasi yang menjelaskan mengenai organisasi yang mengungkapkan macam,
bentuk dan tipe organisasi dapat anda pelajari dari beberapa penulis yang
banyak dapat kita ketemukan dan dipergunakan sebagai informasi. Dalam praktek
yang perlu kita pahami adalah tiap teori dan dalam praktek tidak menjamin
pilihan atas satu model yang tidak siap mengungkapkan dampak pengaruh perubahan
yang rumit dan komplek sehingga prinsip-prinsip organisasi tidak dapat
dijalankan secara konsisten karena ketidak mampuan memecahkan hal-hal yang
terkait dengan kepentingan individu, kelompok dan organisasi. Dalam praktek,
menurut bentuk yang banyak diterapkan apa yang disebut dengan :
1)
Organisasi staff
2)
Organisasi garis
3)
Organisasi fungsional
4)
Organisasi staff dan garis
5)
Organisasi garis dan fungsional
6) Organisasi
fungsional dan staff
7)
Organisasi garis, fungsional dan staff
8)
Organisasi panitia.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpanya adanya tujuan. Misalnya organisasi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara
lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain-lain. Sejak awal
tahun 1980-an, literatur tentang organisasi nonprofit semakin bertambah
banyak dan sangat bervariasi jenisnya. Bermacam-macam istilah muncul untuk
mengidentifikasi organisasi serupa sebagai organisasi serupa sebagai organisasi
sukarela, non-bisnis, kolektif, hadiah atau sumbangan, dermawan, nonpasar.
Sedangkan organisasi profit atau bisnis muncul lebih awal dari organisasi
nonprofit. Banyak hal yang membedakan anatara organisasi nonprofit
dengan organisasi profit (Laba). Dimana nonprofit
(1) dalam
hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesunggunya pemilik organisasi nonprofit,
apakah anggota, klien atau donatur.
(2) Dalam hal donatur, organisasi nonprifit membutuhkan suatu sumber pendanaan.
(3) Penyebaran tanggung jawab, pada organisasi nonprofit belum jelas siapa yang menjadi dewan komisaris, yang kemudian memilih seorang direktur pelaksana.
(2) Dalam hal donatur, organisasi nonprifit membutuhkan suatu sumber pendanaan.
(3) Penyebaran tanggung jawab, pada organisasi nonprofit belum jelas siapa yang menjadi dewan komisaris, yang kemudian memilih seorang direktur pelaksana.
Sumber :
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/10/02/teori-organisasi-umum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar