Jumat, 29 Maret 2013

Ungkapan

Kesal...
Benci..
Sedih..
Kecewa...

Semua bercampur aduk dihati gue. Gue cemburu, gak suka lihat loe sama di sana. Serasa ada seribu jarum terbang lalu menusuk dan tertancap dalam di hati gue, menimbulkan rasa sakit yang tak terkira. Sakit banget rasanya. Tanpa sadar air mata gue menetes dengan deras dan tak bisa dicegah. Rasanya sakit banget loe begitu bahagia disana sama dia karena bukan gue yang bisa buat loe tertawa bebas seperti itu. Karena bukan gue yang bisa buat loe tersenyum seindah itu. Karena bukan gue  yang ada disana menemani loe. Rasanya sedih banget ketika gue menyadari bahwa bukan gue orang yang paling berharga bagi dia. Bahwa bukan gue yang bisa membuatnya merasakan cinta.
Terluka.... 
Hati gue sungguh terluka parah dengan semua kemesraan yang gue lihat. Semua yang terlihat jelas di kedua bola mata gue, menghancurkan semua harapan dan rasa gue. Membuat gue semakin jatuh terpuruk kedalam lembah patah hati yang tak berkesudahan. Hati gue sungguh intak sanggup menahan semua rasa sakit ini. Pedih yang gue rasain membuat bibir gue terkunci rapat, tak tau harus berkata apa. Luka ini dengan seketika menghilangkan semua ceria diwaja, menggantinya dengan kemurungan yang tak bisa ditutupi meski gue telah berusaha keras untuk melakukannya. Bibir gue tak bisa lagi tersenyum manis karena kecewa yang mendera.
Marah...
Ada terbersit rasa marah diantara semua rasa saat ini. Kenapa harus dia yang membuat gue menjadi indah?. Kenapa harus dia yang bisa buat gue jatuh cinta?. Perasaan tak rela mempertanyakan semua pertanyaan itu. Rasa tak rela ini membuat gue hampir saja membenci membabi buta. Gue cemburu. Cemburu ini benar-benar membuat gue bener2 gak berdaya. Menguasai hati tanpa bisa dicegah dan hampir saja membuat gue bertingkah kekanak-kanakan. Keinginan hati gue selamanya berada disisinya. Tapi bila hatinya tak menghendaki cinta yang gue beri, gue pun gak bisa berbuat apa-apa. Semoga dia menyadari betapa berharganya cinta gue buat dia.
Semua akhirnya hanya gue simpan dalam hati. Melihat dia bahagia seperti itu gue hanya bisa mendoakan semoga dia selalu bahagia.

For : 11032009 (WBP) ({})
Miss you :*

Kamis, 28 Maret 2013

Teori Organisasi



Teori klasik kadang disebut teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu elapan ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,serta menberikan petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :teori birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori organisasi Neoklasik. Teori  neoklasik dikenal sebagai teori hubungan manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari tahun 1924 sanmpai 1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi.Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neokalsik.Penemuan Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Teori organisasi modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsure organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.

Desain Organisasi Formal dan Informal


Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagi proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi,yaitu struktur yang ada didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
 1. Organisasi Formal
    Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

           2. Organisasi Informal
               Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :

1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.

2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.

3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.

4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

Sejarah Organisasi

            Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
           Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi
         Organisasi (Yunaniὄργανονorganon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologiekonomiilmu politik,psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).

Definisi dari pakar :
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.

Sejarah Organisasi menurut pakar :
(Nancy Dixon, 1994)
organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi”
(Peter Senge, 1990)
“Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama”
(Burky dan Perry, 1998)
Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
 Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
.

Jumat, 22 Maret 2013

Saat itu pasti akan tiba


Sejenak lupakan tawa. Tinggalkan dulu segala urusan duniawimu. Luangkan waktu tuk sekedar mengingat, bermuhasabah akan sesuatu yang pasti menghampiri diri.


Sahabat, saat itu akan tiba !!

Saat dimana wajahmu terlihat pucat pasi, tubuhmu kaku tak bergerak. Gelar hanya tinggal sejarah, segala prestasi dan pencapaian yang di dapat tak ada yang peduli. Bukankah hanya amal yang setia mengikuti ?

Saat itu kau sendiri mempertanggung jawabkan skenario hidup yang kau pilih. Baik buruk diperhitungkan dipengadilan dengan keadilan tertinggi. Mungkin ada banyak penyesalan akan waktu di dunia yang terlewati sia-sia, mungkin juga ada kelegaan atas kesadaran beribadah.

Atau saat yang lain akan tiba,Sahabat !

Saat dimana kabar itu menghampirimu (siapapun) yang tersayang meninggalkanmu untuk selamanya. Tak ada lagi dialog yang terangkai panjang, tak bisa lagi canda tawa menggurat indah. Kau sendiri, melihat tubuh yang tersayang terbujur kaku.

Saat itu,hilanglah kesempatan tuk mewujudkan niat baik membahagiakan. Hilang pula sosok yang paling menyayangi dan mengerti dirimu. Mungkin terlalu banyak penyesalan dalam keterlupaan dan kedurhakaan. Mungkin juga masih ada kelegaan atas do'a yang pernah dipanjatkan.

Maka yang manapun, sebelum kepastian saat itu tiba, masih ada waktu yang diberikan-Nya. Jika sekarang kita terlalu lena dalam setumpuk aktifitas keduniaan, maka rehatlah, berikan sedikit waktu bagi diri tuk mengingat yang kekal disana. Apa yang sudah dilakukan ? Sudah siapkah jika "Tamu" itu menghampiri orang yang tersayang ?

Tak ada yang bisa menjamin batas hidup seseorang. Mungkin besok atau sekarang, saat diri sedang bergelimang prestasi, saat orang-orang banyak yang mengagumi atau saat dunia kau rasa telah diraih.
Saat itu pula Dia memanggilmu.Dan saat itu hanya predikat khusnul khatimah yang bisa menjamin hidup setelah meninggalmu.

Senin, 18 Maret 2013

Organisasi

Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21 oleh karena itu, organisasi sebagai alat  dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol. Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol. Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21 haruslah dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA benar-benar diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Ilmu organisasi yang menjelaskan mengenai  organisasi yang mengungkapkan macam, bentuk dan tipe organisasi dapat anda pelajari dari beberapa penulis yang banyak dapat kita ketemukan dan dipergunakan sebagai informasi. Dalam praktek yang perlu kita pahami adalah tiap teori dan dalam praktek tidak menjamin pilihan atas satu model yang tidak siap mengungkapkan dampak pengaruh perubahan yang rumit dan komplek sehingga prinsip-prinsip organisasi tidak dapat dijalankan secara konsisten karena ketidak mampuan memecahkan hal-hal yang terkait dengan kepentingan individu, kelompok dan organisasi. Dalam praktek, menurut bentuk yang banyak diterapkan apa yang disebut dengan :
1) Organisasi staff
2) Organisasi garis
3) Organisasi fungsional
4) Organisasi staff dan garis
5) Organisasi garis dan fungsional
6) Organisasi fungsional dan staff
7) Organisasi garis, fungsional dan staff
8) Organisasi panitia.

 Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpanya adanya tujuan. Misalnya organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi  mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain-lain. Sejak awal tahun 1980-an, literatur tentang organisasi nonprofit semakin bertambah banyak dan sangat bervariasi jenisnya. Bermacam-macam istilah muncul untuk mengidentifikasi organisasi serupa sebagai organisasi serupa sebagai organisasi sukarela, non-bisnis, kolektif, hadiah atau sumbangan, dermawan, nonpasar. Sedangkan organisasi profit atau bisnis muncul lebih awal dari organisasi nonprofit. Banyak hal yang membedakan anatara organisasi nonprofit dengan organisasi profit (Laba). Dimana nonprofit
(1) dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesunggunya pemilik organisasi nonprofit, apakah anggota, klien atau donatur.
            (2) Dalam hal donatur, organisasi nonprifit membutuhkan suatu sumber pendanaan.
            (3) Penyebaran tanggung jawab, pada organisasi nonprofit belum jelas siapa yang menjadi dewan komisaris, yang kemudian memilih seorang direktur pelaksana.


Sumber :

http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/10/02/teori-organisasi-umum/