Selasa, 30 April 2013

4 Cara Dapat Ijin Pacaran Dari Ortu

4 Cara Dapat Ijin Pacaran Dari Ortu

Gara-gara nggak dikasih ijin pacaran, akhirnya kita pilih backstreet dan bohong kalau jalan sama gebetan. Capek banget, deh! Nih, intip tips-nya biar nggak usah pacaran backstreet lagi.

Nggak perlu backstreet pacaran dari mama, kalau tahu cara minta ijinnya:
Pertahankan Prestasi Di Sekolah
Yang ditakuti mama kalau kita terlalu asyik pacaran,bisa-bisa nilai sekolah turun. Buktiin kalau kehawatiran mama ini nggak bakal terjadi. Belajar yang tekun dan pertahankan prestasimu. Nilai plusnya, kita bisa ngajak gebetan buat belajar bareng. Punya alasan dong buat pacaran! Hehehe…
Tepati Janji
“Kamu masih kecil!” jadi salah satu alasan yang paling sering digunakan orangtua buat ngelarang kita pacaran. Nggak perlu marah-marah buat jelasin kalau kita udah remaja dan bisa dipercaya. Tunjukin dengan cara paling sederhana yaitu menepati janji. Misal, tepati janji pulang jam berapa ke rumah pas jalan bareng gebetan atau teman. Kalau kita bersikap dewasa dan bisa dipercaya, mungkin banget mama ngasih ijin kita buat pacaran. :)
Kenalkan Dia Ke Mama
Mama paling khawatir kalau kita salah bergaul. Nggak heran, mama bakal kepo cari tahu siapa pacar atau cowok yang dekat sama kita. Malah saking khawatirnya, mama sampai ngelarang kita pacaran. Makanya ajak dia buat kenalan sama mama dan pastikan pacar bersikap sopan. Kalau udah kenal, dijamin mama nggak terlalu khawartir sama siapa kita pacaran. Lebih gampang dapat ijin nge-date dan pacaran. Yippie! (^o^)
Pastikan Sahabat Suka Pacar
Biasanya mama bakal tanya ke sahabat kita buat cari tahu siapa dan kayak apa pacar. Biar dapat komentar postif, kenalkan dong pacar ke teman-teman kita. Kalau sahabat akrab dan suka sama pacar, dijamin dia bakal bantu kita untuk ngambil hati mama buat ngasih ijin pacaran. Shortcut to get permission! Hehehe…

Udah tahu tips-nya, tinggal terapin deh. Siapa tahu mama cepat berubah pikiran ngasih ijin kita buat pacaran. :D

Minggu, 28 April 2013

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita



Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Ya Tuhan, Mengapa begitu lama menciptakan wanita?"  Tuhan pun menjawab, "sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?  Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan,  punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".  Malaikat menjawab dan takjub, "hanya dengan dua tangan?  tidak mungkin!” . Tuhan menjawab, "tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".  Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya, "Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?" Tuhan menjawab, "itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."  "Untuk apa?",  tanya malaikat.  Tuhan melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka".
CINTANYA TANPA SYARAT HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA, DIA SERING LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA

Wanita ^_^


Tentang wanita:
*Sekali dibohongi biasanya wanita susah untuk percaya lagi
*Wanita berjiwa besar adalah dia yang mampu memaafkan orang yang telah menyakitinya
*Setiap wanita memiliki karakter yang berbeda-beda,  jadi jangan pernah anggap semua wanita itu sama
*Wanita senang  jika orang yang ia sayangi memberinya perhatian walau hanya dengan sapaan 'selamat pagi, selamat sore dan selamat malam'
*Wanita merasa kesal jika pesannya tidak dibalas, itu karena wanita peduli dan tak ingin sesuatu yang jelek terjadi
*Wanita suka khawatir jika orang yang ia sayangi tiba-tiba tak ada kabar, kabari mereka sebisa mungkin
*Ketulusan cinta kadang mampu membuat seorang wanita menunggu lama, walau kadang pria tersebut belum tentu bisa di miliki
*Berilah perhatian tulus pada wanitamu,  jika hatinya sudah merasa nyaman ia takkan mudah berpaling kepada siapapun
*Saat seorang wanita memilih untuk tidak menceritakan masalahnya, itu tandanya ia tak mau merusak kebahagiaanmu dengan beban hidupnya
*Tuhan,  jadikan aku wanita yang tak mudah tersakiti, mudahkan aku untuk ikhlas memaafkan mereka yang telah menyakitiku
*Wanita hebat adalah dia yang masih mau berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepadanya
*Jika seorang wanita tulus mencintai, ia akan setia mempertahankan dan takan mudah berpaling hanya karena ada pria lain yang lebih sempurna darimu
*Ketika kamu mengkhianati kepercayaan wanitamu, sesungguhnya kamu telah mengkhianati dirimu sendiri
*Sesibuk apapun wanita tak pernah lupa memikirkan orang yang ia sayangi
*Mood wanita cepat berubah, itulah mengapa mereka menyukai pria yang bisa tenangkan hatinya
*Terkadang  jalan pikiran wanita tidak bisa dipahami oleh logika, maka PAHAMILAH MEREKA DENGAN PERHATIAN & KASIH YANG TULUS DARI HATI

Sabtu, 27 April 2013

Carilah Calon Suami Yang Tampan Akhlaknya


Jangan mencari calon suami yang tampan wajahnya. Jagan mencari calon suami yang banyak hartanya. Jagan pula mencari calon suami yang selalu diperebutkan para wanita. Akan tetapi carilah seorang calon suami yang benar2 halus tutur katanya. Yang begitu mulia budi pekerti dan tampan akhlaknya. Yang bisa memuliakan kaum wanita. Yang benar2 telah siap menjadi pemimpinmu. Yang dapat membimbingmu untuk semakin dekat kepada-Nya. Yang dapat menuntunmu ke jalan yang diridhai-Nya. Yang bisa mengingatkanmu ketika engkau telah lalai dalam melaksanakan dan menjalankan kewajiban-Nya. Yang bisa menyadarkanmu ketika engkau telah berbuat khilaf. Yang bisa meluruskan kesalahanmu degan penuh kelembutan. Yang bisa menegurmu ketika engkau telah berpaling pada tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai seorang isteri yang wajib taat pada suami dan Rabb-Nya. Yang bisa memaafkanmu degan penuh keikhlasan  jika engkau telah menjadi seorang  isteri yang kufur. Ketika engkau salah bukannya dia marah. Ketika engkau khilaf bukannya dia memvonis. Ketika engkau kufur bukannya dia meninggalkanmu. Tapi sebaliknya. Dia pantang menyerah untuk selalu membimbingmu, menuntunmu, mengajarimu untuk kembali ke jalan yang benar.

Aku Baik Baik Saja



Telah lama sudah bersama bercinta berbagi asmara
Namun kau tak dapat tinggalkan dirinya untukmu
Telah kuputuskan tuk menjauh karena tak mungkin terus bersama
Perpisahan jua lebih baik adanya

Harus ku akui aku masih sayang kamu
Namun hatiku tak mungkin dapat tuk memiliki hatimu
Walau pedih tapi ku baik-baik saja
Tak usah kau tangisi pergiku

Bila ku teruskan semua ini hatiku kan makin menggilaimu
Walau aku sungguh tahu kau masih mencintaiku
Harus ku akui aku masih sayang kamu
Namun hatiku tak mungkin dapat tuk memiliki hatimu
Walau pedih tapi ku baik-baik saja
Tak usah kau tangisi pergiku

Teori Motivasi



TEORI MOTIVASI
Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1.      Durasi kegiatan
2.      Frekuensi kegiatan
3.      Persistensi pada kegiatan
4.      Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan;
5.      Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6.      Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7.      Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8.      Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
·      Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1.    Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2.    Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3.    Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
4.    Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
5.    Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
·      Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
·      Teori X dan Y
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).
McGregor menyimpulkan bahwa  pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
·      Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
1.    Upah
2.    Kondisi kerja
3.    Keamanan kerja
4.    Status
5.    Prosedur perusahaan
6.    Mutu penyeliaan
7.    Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
1.    Pencapaian prestasi
2.    Pengakuan
3.    Tanggung Jawab
4.    Kemajuan
5.    Pekerjaan itu sendiri
6.    Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
·      Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a.    Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b.    Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c.    Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
a.    Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b.    Harga diri
c.    Harapan pribadi
d.   Kebutuhaan
e.    Keinginan
f.     Kepuasan kerja
g.    Prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
a.    Jenis dan sifat pekerjaan
b.    Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c.    Organisasi tempat bekerja
d.   Situasi lingkungan pada umumnya
e.    Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.


Motivasi


Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi